ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 25-59 BULAN DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMAS IMOGIRI I TAHUN 2022

Keterangan Bibliografi
Penulis : ISTIKOMAH, AMD KEB
Pembimbing : Sugiyanto, MP.d, DR. & Cokrowihasto, M.Hum, Drs.
Penerbit : Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bantul
Kota terbit : Bantul
Tahun terbit : 2022
No.Diklat :
Subyek : stunting
Klasifikasi : 363.8 IST a
Bahasa : Indonesia
Edisi : Cetakan pertama
Halaman : x, 67 halaman
Kata Kunci : Kejadian Stunting, Tinggi Badan Ibu Asi Eksklusif, sosial ekonomi, BBL Balita
Sumber Perolehan : BKPSDM Bantul
Jenis Koleksi Pustaka

E-Diklat

Kategori Pustaka

Kajian dan Karya Ilmiah

Abstraksi

Latar belakang: Stunting masih menjadi permasalahan dalam masalah gizi dan tumbuh kembang anak di Indonesia. Stunting masih menjadi permasalahan dalam masalah gizi dan tumbuh kembang anak di Indonesia. Riskedas (2018) menyatakan bahwa angka stunting di Indonesia mencapai 30,8 %. Stunting di DIY pada tahun 2018 sebesar 21,4 %. Prevelensi balita pendek di DIY lebih tinggi jika dibandingkan dengan target WHO yaitu sebesar 20 %. Menurut Pusat Data dan Informasi (2022) menyebutkan bahwa prevelansi stunting di Kabupaten Bantul yaitu sebanyak 6,72 %. Sedangkan menurut Prevalensi Balita Stunting diwilayah Puskesmas Imogiri 1 sebanyak 12,01 %.

Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting.

Metode: Penelitian ini bersifat observasional dengan desain case control dengan menggunakan data sekunder dari buku KIA ibu dan data primer melalui wawancara. Variabel yang diteliti meliputi tinggi badan ibu, tingkat pendidikan ibu, status ekonomi, pemberian ASI eksklusif, berat lahir, dan jenis kelamin. Teknik pengambilan sampel menggunakan simpel rundom sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 76 sampel yang meliputi 38 kelompok kasus dan 38 kelompok kontrol.

Hasil: Hasil penelitian didapatkan variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah tinggi badan ibu p- value 0,003 (95% CI 3,732-785,248), sosial ekonomi p-value 0,038 (95% CI 1,135 – 101,177), pemberian ASI Eksklusif p-value 0,000 (95% CI 9,069 – 727,010), Berat badan lahir p-value 0,003 (95% CI 4,076-764,817). Hasil analisis multivariat pemberian ASI Eklsusif memiliki besar risiko paling tinggi terhadap kejadian stunting (p=0,000 OR=81,192, 95% CI=9,069– 727,010), tinggi badan ibu (p= 0,003 OR= 54,131, 95% CI= 3,732-785,248), sosial ekonomi (p=0,038 OR=10,716 95% CI=1,135– 101,177), dan berat badan lahir (p=0,003 OR=55,836 95% CI= 4,076-764,817). ASI Eksklusif merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungannya dengan kejadian stunting.

Inventaris
# Inventaris Dapat dipinjam Status Ada