ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIRRENDAH (BBLR) SELAMA PANDEMI COVID-19
Keterangan Bibliografi
Penulis | : SARJIYAH, S.ST. Ners |
Pembimbing | : |
Penerbit | : Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Bantul |
Kota terbit | : Bantul |
Tahun terbit | : 2022 |
No.Diklat | : |
Subyek | : Bayi berat badan lahir rendah - resiko |
Klasifikasi | : 618.9021 SAR a |
Bahasa | : Indonesia |
Edisi | : Cetakan pertama |
Halaman | : ix, 52 halaman |
Kata Kunci | : Bayi, BBLR, faktor resiko, maternal |
Sumber Perolehan | : BKPSDM Bantul |
Jenis Koleksi Pustaka
E-Diklat
Kategori Pustaka
Kajian dan Karya Ilmiah
Abstraksi
Latar Belakang: Kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) masih menjadi fokus permasalahan yang penting untuk diperhatikan terlebih selama masa pandemic Covid-19. BBLR menjadi salah satu penyebab kematian pada neonates dan mengharuskanya menjalani perawatan di ruang perawatan intensif di rumah sakit. Terdapat beberapa faktor yang diduga kuat menjadi resiko kejadian BBLR.
Tujuan: mengetahui faktor-faktor resiko yang berkontribusi kejadian BBLR selama masa pandemic Covid-19 .
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental dengan rancangan case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, dengan jumlah 90 kelompok kasus dan 90 kelompok kontrol. Kelompok kasus adalah bayi BBLR sedangkan kelompok kontrolnya adalah bayi bukan BBLR. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan data sekunder pada rekam medis. Rekam medis yang digunakan adalah rekam medis antara bulan April 2020 sampai Agustus 2022. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square untuk mendapatkan nilai Odds Ratio (OR).
Hasil: Ibu yang berada pada usia beresiko akan memiliki kecenderungan untuk 2,473 kali lebih besar melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang dari segi usia tidak beresiko (OR.2,473; 95%CI: 1,310-4,669; Nilai p=0,005). Ibu yang memiliki pendidikan rendah akan cenderung 6,045 kali lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan tinggi (OR. 6,045; 95% CI: 3,136-11,654; Nilai p=0,000). Ibu multipara akan cenderung 2,71 kali lebih besar melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu primipara (OR. 2,71; 95% CI: 1,139-3,767; Nilai p=0,017). Ibu yang tidak teratur melakukan kunjungan ANC akan cenderung 2,390 kali lebih besar melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang teratur melakukan kunjungan ANC (OR. 2,390; 95% CI: 1,307-4,370; Nilai p=0,005). Ibu yang mengalami anemia akan cenderung 2,026 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia (OR.2,026; 95%CI: 1,102-3,723; Nilai p=0,023). Ibu yang memiliki Riwayat infeksi Covid-19 akan cenderung 4,038 lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan ibu yang negative Covid-19 (OR.4,038; 95%CI: 1,087-15,002; Nilai p=0,037)
Kesimpulan: usia ibu, status paritas, pendidikan ibu, status anemia, kelengkapan kunjungan ANC dan riwayat infeksi COVID-19 menjadi faktor resiko kejadian BBLR
Inventaris
# | Inventaris | Dapat dipinjam | Status Ada |