HUBUNGAN PENERAPAN 5 PILAR STBM DAN KUALITAS AIR BERSIH DENGAN KEJADIAN STUNTING DI PUSKESMAS SEDAYU I
Keterangan Bibliografi
Penulis | : DARYATI PRIHATIN ACHMAD, S.ST |
Pembimbing | : Sugiyanto, MP.d, DR. & Cokrowihasto, M.Hum, Drs. |
Penerbit | : BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN BANTUL |
Kota terbit | : Bantul |
Tahun terbit | : 2022 |
No.Diklat | : |
Subyek | : stunting |
Klasifikasi | : 363.8 DAR h |
Bahasa | : Indonesia |
Edisi | : Cetakan 1 |
Halaman | : 56 Halaman |
Kata Kunci | : |
Sumber Perolehan | : BKPSDM Bantul |
Jenis Koleksi Pustaka
E-Diklat
Kategori Pustaka
Kajian dan Karya Ilmiah
Abstraksi
Latar belakang: Kebijakan Pembangunan Kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Gerakan nasional percepatan perbaikan gizi, serta Kebijakan dan Strategi Nasional STBM. Hal tersebut sesuai dengan RPJMN 2020-2024 salah satunya ditujukan untuk penanganan permasalahan gizi khususnya stunting. Stunting merupakan akibat dari kekurangan gizi pada jangka panjang yang menyebabkan gangguan intelektual dan pertumbuhan linier (Waterlow, 1972). Berbagai studi dan analisis yang dilakukan oleh akademisi, Kemenkes, WHO, Bank Dunia, maupun UNICEF menemukan keterkaitan antara ketersediaan akses sanitasi yang layak dan stunting.
Menurut Candra (2020), menyatakan bahwa faktor kebersihan dan kesehatan lingkungan berpengaruh terhadap kejadian stunting meliputi kurangnya sanitasi yang memadai, lantai tanah di rumah, pembuangan limbah rumah tangga serta akses ke sumber air yang aman. Data perevalensi kalurahan Argomulyo tahun 2021 8,17 dan tahun 2022 bulan Februari 7,65. Untuk Kalurahan Argosari prevalensi tahun 2021 7,14 dan tahun 2022 penimbangan bulan Februari 9,33. Upaya yang sudah dilakaukan untuk pencegahan dan penanggulangan stunting di Puskesmas Sedayu I adalah kelas caten, pemeriksaan kesehatan caten, pmt bumil kek dan balita stunting, kunjungan bumil dan balita sunting. Meski demikian kasus stunting masih naik turun, hal ini mungkin karena ada faktor lain seperti ekonomi dan juga faktor lingkungan
Tujuan : Untuk mengetahui hubunganpenerapan 5 Pilar STBM dan kualitas air bersih dengan kejadian stunting di Puskesmas Sedayu I Kabupaten Bantul.
Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Kalurahan Argosari dan Argomulyo dengan responden ibu rumah tangga pada kedua desa tersebut. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner dan dilanjutkan survei/pengamatan penerapan 5 Pilar STBM. Hubungan5 Pilar STBM dan kualitas air bersih diuji dengan uji chi-square.
Hasil : Hubungan Penerapan pengolahan air minum dan makanan rymah tangga, penagamanan sampah rumah tangga, pengamanan limbah cair rumah tangga dan kualitas air bersih dengan kejadian stunting menunjukkan kemaknaan iii dengan sig berturut-turut 0,002, 0,010, 0,000 dan 0,017, sedangkan hubungan penerapan stop buang air bsesar sembarangan dan cuci tangan pakai sabun tidak bermakna dengan sig berturut-turut 0,076 dan 0,161.
Inventaris
# | Inventaris | Dapat dipinjam | Status Ada |