E-Diklat

Kajian dan Karya Ilmiah

Wilayah puskesmas Bambanglipuro memiliki kasus hipertensi yang cukup tinggi yaitu 5,6% dari responden. Responden yang telah didiagnosis hipertensi namun tidak berobat teratur berjumlah 56% dari penderita hipertensi. Hal ini memberi gambaran bahwa hipertensi masih menjadi permasalahan utama dalam status kesehatan masyarakat. Berdasar data tersebut maka perlu dilakukan kegiatan untuk mendukung masyarakat dan khususnya penderita hipertensi untuk menjalani pemeriksaan tekanan darah rutin dan mau minum obat hipertensi secara teratur. Salah satu upaya adalah pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kader kesehatan terpilih dari kelompok masyarakat. Mereka berasal dari pengelola pondok pesantren, jamaah masjid, jemaat gereja dan kelompok pekerja kantor di wilayah kerja puskesmas Bambanglipuro. Para kader Kesehatan selanjutnya dilatih dan dibimbing dalam melakukan pengukuran tekanan darah menggunakan alat tensi digital dan pencatatan hasilnya dalam formulir. Pemberdayaan kader kesehatan dalam kelompok dalam pencegahan hipertensi dapat dilakukan bila dibekali paket ATM (Alat tensi Mandiri) yang disediakan puskesmas Bambanglipuro. Paket ATM adalah satu set perangkat alat pengukuran tekanan darah, petunjuk penggunaan alat dan formulir pencatatan hasil. Semua item tersebut dikemas dalam 1 paket tas.