EVALUASI PENERAPAN TRACER (PETUNJUK KELUAR) REKAM MEDIS SEBAGAI UPAYA MENGURANGI MISFILE DI PUSKESMAS KASIHAN I KABUPATEN BANTUL

Keterangan Bibliografi
Penulis : OKTI RAHMAWATILISTYANINGRUM, A. Md
Pembimbing : Harli Trisdiono MM, Dr. & Woro Esthi,M.Hum
Penerbit : BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN BANTUL
Kota terbit : Bantul
Tahun terbit : 2022
No.Diklat :
Subyek : ILMU KEDOKTERAN, ILMU PENGOBATAN
Klasifikasi : 610 OKT e
Bahasa : Indonesia
Edisi : Cetakan 1
Halaman : 55 Halaman
Kata Kunci : Tracer, misfile, rekam medis
Sumber Perolehan : BKPSDM Bantul
Jenis Koleksi Pustaka

E-Diklat

Kategori Pustaka

Kajian dan Karya Ilmiah

Abstraksi

Latar Belakang : Rekam medis merupakan dokumen penting milik pasien yang harus disimpan dengan baik. Penyimpanan rekam medis haruslah dikelola dengan baik agar menciptakan tertib administrasi dalam menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas. Tracer sebagai alat petunjuk keluar rekam medis memudahkan petugas dalam mengembalikan rekam medis pada posisi semula di rak penyimpanan dan mengurangi terjadinya misfile. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penerapan tracer rekam medis sebagai upaya mengurangi terjadinya misfile. Metodologi Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 7 orang petugas rekam medis dan rekam medis pasien poli Umum pada bulan Juli 1400 dan bulan Agustus 2022 1802. Dengan objeknya adalah ruang penyimpanan rekam medis di Puskesmas Kasihan I. Hasil Studi : Hasil penerapan tracer (petunjuk keluar) rekam medis pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2022 mengalami peningkatan ketepatan penyimpanan rekam medis kembali pada posisi semula yaitu dari 92,50% menjadi 95,50%. Sedangkan prosentase misfile berkurang atau menurun sebesar 3 % dari 7,50% bulan Juli menjadi 4,50% bulan Agustus 2022. Hambatan penerapan tracer (petunjuk keluar) rekam medis di Puskesmas Kasihan I antara lain: a. Tingkat pengetahuan petugas tentang pengertian tracer beserta fungsinya, 28,58% belum memahami; b. Ketersediaan SOP, 100% responden tidak mengetahui SOP penerapan tracer dan belum pernah disosialisasi; c: Sarana prasarana terlaksananya penerapan tracer ada yang kurang, 14,29% menjelaskan tentang belum tersedianya printer khusus cetak karcis tracer; d. Tingkat kedisiplinan penerapan tracer karena masih ada 41,86% petugas tidak menyisipkan tracer di rak penyimpanan dan 100% responden pernah menjumpai tidak ditemukannya tracer pada saat mengembalikan rekam medis pada posisi semula di rak penyimpanan.

Inventaris
# Inventaris Dapat dipinjam Status Ada