E-Diklat

Kajian dan Karya Ilmiah

Sistem Pengendalian Intern di Indonesia rata-rata masih berada padalevel berkembang sehingga belum dapat memberikan dampak yang signifikanterhadap akuntabilitas kinerja. Dari hasil laporan pemeriksaan BPK, penerapanSPIP pada Pemda Bantul sudah diterapkan dengan baik. Untuk mengukur tingkat keberhasilan penyelenggaraan SPIP, dilakukan penilaian maturitas (kematangan) implementasi SPIP. Penilaian Maturitas di Kabupaten Bantul saat ini menunjukkan Bantul berada pada level 3 (teridentifikasi). ArtinyaKabupaten Bantul tetap harus melakukan upaya mempertahankan. Dalamhal ini peran inspektorat sangat dibutuhkan, karena inspektoratlah yang memiliki tugas dan fungsi dalam pembinaan dan pengawasan pelaksanaan maturitas SPIP. Jenis penelitian adalah kuantitatif. Populasi dan sampel dalampenelitian ini adalah seluruh aparat pengawas internal pemerintah padainspektorat Kabupaten Bantul. Teknik pengumpulan data dalampenelitianini menggunakan metode angket (kuesioner). Teknik analisis yang digunakandalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Teknik pengujianinstrument menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas. Teknik analisise yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepemimpinan, pengawas internal, konsultan, penjamin mutu, dan katalisator berpengaruh positif terhadap pelaksanaan maturitas SPIP.