HUBUNGAN ANTARA FAKTOR – FAKTOR EKSTERNAL DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI KALURAHAN TIRTOSARI TAHUN 2022

Keterangan Bibliografi
Penulis : RIKA ISMAYATI, AMD.KEB
Pembimbing : Cokrowihasto, M.Hum, Drs.
Penerbit : BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN BANTUL
Kota terbit : Bantul
Tahun terbit : 2022
No.Diklat :
Subyek : Penyakit dan komplikasi dalam kehamilan
Klasifikasi : 618.3 RIK h
Bahasa : Indonesia
Edisi : Cetakan 1
Halaman : 69 Halaman
Kata Kunci : ASI Ekslusif, Imunisasi lengkap, Pendidikan Ibu Balita, Pendapatan Orang Tua, Pola Asuh, Keterjangkauan air Bersih dan sanitasi , Stunting.
Sumber Perolehan : BKPSDM Bantul
Jenis Koleksi Pustaka

E-Diklat

Kategori Pustaka

Kajian dan Karya Ilmiah

Abstraksi

Latar Belakang:Stunting adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, sebagai akibat dari masalah gizi kronis yaitu kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. stunting atau pendek merupakan status gizi yang didasarkan pada indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan zscore kurang dari -2 SD (standar deviasi). Prevalensi balita sangat pendek dan pendek usia 0-59 bulan di Indonesia tahun 2017 adalah 9,8% dan 19,8%. Penyebab stunting berasal dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal diantaranya asupan nutrisi makanan dan status kesehatan balita tersebut. Sedangkan faktor eksternal yang berhubungan dengan stunting diantaranya terkait dengan pelayanan kesehatan dan lingkungaan rumah tangga. Pendidikan, pendapatan dan karakteristik keluarga berhubungan dengan kejadian stunting.

Tujuan Penelitian: untuk mengetahui hubungan faktor eksternal dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kalurahan Tirtosari tahun 2022.

Metode Penelitian: jenis Penelitian case control dengan pendekatan observasional analitik dengan desain cross sectional. Subyek penelitian adalah ibu balita dan balita usia 12-59 bulan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 34balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner melalui google form untuk variabel independent (faktor eksternal) dan kohort hasil pengukuran tinggi badan diukur menggunakan microtoise untuk variabel dependent (kejadian stunting). Uji analisis bivariat menggunakan uji chi-square.

Hasil penelitian: Riwayat pemberian ASI Eksklusif merupakan faktor eksternal yang paling signifikan dan paling dominan penyebab kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kalurahan Tirtosari tahun 2022 (p-value = 0,003 dan OR=18 ). Pendidikan Ibu balita merupakan faktor eksternal yang signifikan ke dua penyebab kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kalurahan Tirtosari tahun 2022 (p-value = 0,024 dan OR= 6,667 ). Pola Asuh merupakan faktor eksternal yang signifikan ke tiga penyebab kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kalurahan Tirtosari tahun 2022 (p-value = 0,034 dan OR= vi 8,727 ). Keterjangkauan akses air bersih dan sanitasi merupakan faktor eksternal yang signifikan ke empat penyebab kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kalurahan Tirtosari tahun 2022 (p-value = 0,034 dan OR= 8,727 ). Pendapatan orang tua merupakan faktor eksternal yang signifikan ke empat penyebab kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kalurahan Tirtosari tahun 2022 (p-value = 0,034 dan OR= 8,727 ). Sedangkan Imunisasi Rutin Lengkap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Kalurahan Tirtosari tahun 2022. 

Inventaris
# Inventaris Dapat dipinjam Status Ada