E-Diklat

dewasa umum Kajian dan Karya Ilmiah

Latar Belakang: Data pasien GGK di Indonesia tahun 2018 pasien sebanyak 66.433 pasien baru dan 132.142 pasien aktif. Jumlah pasien GGK perlu terapi pengganti ginjal berupa transplantasi ataupun dialisis yang memberikan dampak bagi pasien. Untuk mempertahankan hidup dan mengatasi penyakit gagal ginjal kronik ini hanya dua hal yang dapat dilakukan. Pertama, dengan melakukan cangkok ginjal, dengan biaya yang sangat mahal dan sangat sulit juga prosesnya. Kedua, dengan melakukan terapi melalui hemodialisis. Pada saat proses hemodialisis seringkali terjadi perubahan tekanan darah pada pasien, sehingga memerlukan penatalaksanaan lebih lanjut.

Tujuan: Mengetahui pengaruh hemodialisis dengan perubahan tekanan darah pada pasien Gagal Ginjal Kronik yang akan menjalani terapi hemodialisis di Unit Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Metode: Penelitian dilakukan pada bulan Juli – September 2022 dengan rancangan kuantitatif korelatif dengan pendekatan cross sectional study yang dilakukan pada pasien GGK di Unit Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul, sampel diambil dengan purposive sampling didapat 74 responden. Untuk menganalisis pengaruh tindakan hemodialisis dengan menggunakan Uji Chi Square.

Hasil Penelitian: Hasil analisa data didapat mayoritas responden mengalami perubahan tekanan darah yaitu sebanyak 59 responden (79,7%) dan 15 responden (20,3%) tidak mengalami perubahan tekanan darah. Analisa kedua variabel didapat pengaruh hemodialisis dengan perubahan tekanan darah dengan hasil uji Chi Square nilai Pearson Chi Square 12.783 dan Asymp. Sign. 0,012 (<0,05).

Kesimpulan: Terdapat pengaruh tindakan hemodialisis dengan perubahan tekanan darah pada pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisis di Unit Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul.