E-Diklat

dewasa umum Kajian dan Karya Ilmiah

Kejadian tuberkulosis pada anak usia dibawah 15 tahun merupakan masalah yangdapat menimbulkan efek jangka panjang pada anak. Salah satu faktor pemicunyaadalah status gizi pada anak. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dalamhal ini adalahasupan energi dan protein. Asupan energi dan protein yang rendah sangat mempengaruhi tingkat status gizi seorang anak. Variabel perancu antara lain jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, imunisasi BCG, status pendidikan orang tua, status pekerjaan orang tua, keberadaan perokok, dan kondisi fisik rumah. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian tuberkulosis paru pada anak yang dilaksanakaan di Poliklinik Anak RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan studi literatur dan wawancara yangdidapatkan dari google schoolar, Google book, yang membahas tentang hubunganpemenuhan kebutuhan nutrisi dengan kejadian tuberkulosis anak usia >5 tahun. Jenis Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi crossectional denganmenggunakan data dari buku register, laporan bulanan pasien tuberkulosis parudi Polianak RSUD Panembahan Senopati Bantul bulan Januari s/d Juli 2022. Penelitiandilaksanakan sejak tanggal 2 Agustus s/d 2 September 2022. Sampel penelitianini sebanyak60 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Analisa datadiolah secara statistik dengan mengunakan uji chi-square. Hasil Analisa datamenujukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengankejadian TB pada anak di polianak RSUD Panembahan Senopati Bantul. Keeratanhubungan antara status gizi dengan kejadian TB paru pada anak di polianak RSUDPanembahan Senopati Bantul dengan menggunakan koefisien kontingensi diperolehnilai 0,454 yang berarti memiliki keeratan hubungan yang sedang. Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa aspek pemenuhan nutrisi yangburuk dapat meningkatkan angka kejadian penyakit tuberkulosis pada anak. Upayayang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan kualitas gizi dan menerapkan PHBS. Sehingga sistem imun tubuh anak meningkat dan tidak mudah terserang penyakit menular seperti tuberkulosis paru.