Tidak ada kategori

Berpacaran ternyata tidak selamanya identik dengan kemaksiatan. Malah, percintaan antara dua insan ini dapat menjadi jembatan dalam menemukan kesejatian. Buku ini akan mengajak Anda menelusuri sungai-sungai pemahaman tentang kehadiran Tuhan dalam pacaran. Bahwa ketika Anda telah menempuh peta kesejatian cinta, sebagaimana para nabi dan orang-orang suci, pada saat itu pula Anda akan dicintai.Bukan hanya oleh kekasih Anda. Tidak hanya oleh orang-orang di sekitar Anda. Dalam buku ini, cinta dieksplorasi lebih jauh demi menemukan sumber cinta. Cinta hadir dalam ready (ridho), self patience (kesabaran diri), repentence (tobat), self controlling (pengendalian diri), steadfast (tabah dalam derita), ascetic (zuhud), personal strength (ketangguhan pribadi), silent prayer (munajat). Dan semua ini menegaskan satu hal; bahwa lawan utama manusia adalah dirinya sendiri. Orang besar adalah orang yang berhasilmemimpin dirinya, pemimpin besar lahir setelah ia berhasil memimpin dirinya. Semua kemuliaan, ke-bahagiaan, juga cinta sesungguhnya didapat dari kemenangan menaklukkan unsur-unsur negatif dalam diri. Buku yang ada di tangan pembaca ini mengurai siginifikansi permasalahan batin manusia dalam perjalanannya menemukan Cinta Sejati atau Tuhan itu sendiri, yang bila dilihat garis besarnya ternyata amat sederhana. Semua Nabi, Rasul dan para kekasih Allah lainnya adalah mereka yang berhasil memimpin dirinya sendiri. Mereka memulai dari diri sendiri, melawan hasrat/keinginan/birahi/ nafsu, lalu akhirnya menemukan cinta, mewatakkan cinta ke dalam diri hingga setiap tindak-tanduk mereka adalah jelmaan cinta. Dan setiap cinta akan berbalas cinta. Karena itulah mereka dicintai, tidak hanya oleh manusia tapi juga oleh Dia yang menjadi sumber Cinta. Amatlah bisa dipahami bila dalam menjalani kehidupan di dunia perasaan mereka seolah mati; mereka tak takut dibenci, tak ingin dipuji. Karena bila yang diinginkan setiap manusia adalah kebahagiaan, kebahagiaan mereka adalah perjumpaan dengan sang Cinta, dengan Allah. Berjumpa dalam arti sebenarnya.