Strategi pengelolaan tambak udang secara berkelanjutan (Kasus di wilayah pesisir Kabupaten bantul Daerah Istimewa Yogyakarta)
Keterangan Bibliografi
Penulis | : Desti Christian Cahyaningrum |
Dosen Pembimbing | : Dr. Ir. Wawan Gunawan; Dr. Ir. Mia Rosmiati |
Penerbit | : ITB |
Kota terbit | : Bandung |
Tahun terbit | : 2018 |
No Mhs | : |
Subyek | : tambak udang - budidaya |
Klasifikasi | : 639.53 Des s |
Bahasa | : Indonesia |
Edisi | : |
Halaman | : xxii, 163 hlm.: ilus.; 29,5 cm. |
Keyword | : |
Lokasi | : |
Jenis Koleksi Pustaka
TA_Tesis
Kategori Pustaka
Tidak ada kategori
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai aspek pengelolaan tambak udang dalam dimensi ekologi, ekonomi dan sosial sehingga diketahui status keberlanjutan budaya tambak udang eksisting di wilayah tersebut, sebagai dasar penyusunan strategi pengelolaan tambak udang yang berkelanjutan di wilayah pesisir Kabupaten Bantul. Penelitian survey dengan teknik penelitian empat tahap utama: 1) identifikasi aspek dan penyusunan atribut berkelanjutan, 2) analisis status berkelanjutan, 3) penentuan atribut yang signifikan, dan 4) penyusunan strategi pengelolaan. Responden ditentukan dengan cara accidental sampling hingga data informasi yang didapatkan telah jenuh, pengumpulan data primer dengan metode observasi langsung di lapangan, uji laboratorium, wawancara, dan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan melalui kajian pustaka dan pengumpulan data dari dinas terkait. Analisis data dilakukan dengan metode Rapid Appraisal dor fisheries (RAPFISH) dan pendekatan metode QSPM (quantitative strategic planning matrix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan tambak udang di wilayah pesisir Kab. Bantul termasuk dalam kategori kurang berkelanjutan berdasarkan kajian dari dimensi ekologi, ekonomi dan sosial, dengan indeks keberlanjutan 45,72. Status keberlanjutan dari dimensi ekologi (kurang berkelanjutan) dengan indeks 41,67. Atribut paling signifikan dimensi ekologis pada atribut keberadaan dokumen AMDAL (RMS=7,76%). Status berkelanjutan pada dimensi ekonomi (criteria cukup berkelanjutan) dengan indeks 55,77. Atribut paling signifikan pada dimensi ekologi adalah kontribusi terhadap PDRB (RMS=8,53%). Indeks keberlanjutan dimensi sosial 38,71 (kurang berkelanjutan). Atribut paling signifikan dimensi sosial pada keberadaan peraturan formal (RMS=4,59%)
Inventaris
# | Inventaris | Perpustakaan | Dapat dipinjam | Status Ada |
1 | 1042/H1/2020 | Kantor Pusat | Tidak |