Tidak ada kategori

Di era BPJS sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis. Saat ini kasus rujukan ke pelayanan kesehatan sekunder untuk kasus yang seharusnya dapat dituntaskan di pelayanan primer masih cukup tinggi sehingga menyebabkan biaya klaim di fasilitas pelayanan sekunder dan meningkatkan beban kerja petugas di fasilitas pelayanan kesehatan sekunder. Tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rujukan di Puskesmas Sanden. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kualitatif menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis dilakukan secara manual dengan menggunakan me tode content analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan aspek kebijakan pelaksanaan sistem rujukan berdasarkan Peraturan Gubernur DIY No. 59 tahun 2012. Pemberian rujukan di puskesmas adalah dokter dan dokter gigi yang bertugas. Ketersediaan fasilitas alat kesehatan di puskesmas sudah sesuai dengan Fornas. Masih banyak pasien yang langsung meminta rujukan ketika datang ke puskesmas tetapi hal ini tidak mempengaruhi pelaksanaan rujukan. Diagnosis danklasifikasi diagnosis pasien yang dirujuk bervariasi. Implementasi aspek kebijakan belum sesuai dengan prosedur di mana puskesmas merujuk pasien dengan penyakit non spesialistik karena keterbatasan alat kesehatan. Jenis kasus diagnosis pasien peserta JKN yang sering mendapat rujukan di Puskesmas Sanden sudah sesuai 144 diagnosis yang harus tuntas dilayani di Puskesmas.