Tidak ada kategori

Kehamilan tidak diinginkan pada remaja akan memberikan dampak negative baik dari segi fisik, psikologis, sosial dan spiritual. WHO memperkirakan ada 200 – 225 juta kehamilam di dunia setiap tahunnya. Berdasarkan SDKI (2012) membuktikan bahwa angka fertilitas remaja pada kelompok usia 15-19 tahun mencapai 48 dari 1000 kehamilan. Tahun 2015 terdapat 976 kasus kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Yogyakarta, pada kabupaten Bantul sebanyak 276 kasus. Penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada remaja masih kurang maksimal dan merata sehingga berdampak pada kurangnya pengetahuan siswa, selain itu pemilihan metode media sangat menentukan keberhasilan penyuluhan (PKBI.2015). Tujuan unntuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang kehamilan tidak diinginkan pada remaja di SMA 1 Pundong. Penelitian ini menggunakan metode Quadi Eksperiment dengan rancangan penelitian one group pre test – post test design. Penelitian dilakukan tanggan 21 – 28 Juli 2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling sebanyak 124 remaja putri. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan Wilcoxon. Hasilnya, terdapat peningkatan tingkat pengetahuan sebanyak 24,52%. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan taraf sifnifikansi 0,000 (α<0,05). Kesimpulan, ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang kehamilan tidak diinginkan pada remaja di SMA 1 Pundong Bantul. Responden diharapkan dapat