Laki-laki dari Tidore
Keterangan Bibliografi
Pengarang | : Alberthiene Endah |
Pengarang 2 | : |
Kontributor | : - |
Penerbit | : Gramedia Pustaka Utama |
Kota terbit | : Jakarta |
Tahun terbit | : 2015 |
ISBN | : 978-602-03-1243-9 |
Subyek | : novel - kisah nyata |
Klasifikasi | : 899.221 Alb l |
Bahasa | : Indonesia |
Edisi | : Cet. 1 |
Halaman | : iv, 246 hlm.; 21 cm. |
Keyword | : novel - kisah nyata |
Lokasi | : |
Jenis Koleksi Pustaka
Buku
Kategori Pustaka
Tidak ada kategori
Abstraksi
Novel kisah nyata ini tak hanya mengisahkan perjalanan hidup yang luar biasa dari seorang anak dusun, tapi juga mengungkap jiwa Tidore secara luas. Betapa daerah yang sungguh jaya di masa lalu dan menjadi magnet bagi kedatangan bangsa-bangsa asing yang kemudian beranjak redup saat kemerdekaan Indonesia tergenggam. Perjuangan Achmad mengangkat dirinya mewakili perjuangan Tidore untuk bisa terangkat lagi dari ketersingkiran sejarah. Semangat pantang menyerah tesirat dari novel ini. Keterbatasan mengitari kehidupan Achmad Mahifa sejak kecil. Tumbuh di dusun di lereng Gunung Tidpre, di desa Goto, Gurabunga, ia melewatkan kehidupan yang begitu jauh dari jangkauan modernitas, bahkan terbelakang. Alam dan doa menjadi penguat hidup masyarakat di dusunnya. Ritual tradisional menjadi penopang bagi banyak urusan keseharian di sana. Mereka mengatasi sendiri segala permasalahan dan kebutuhan hidup dengan segala yang disajikan alam. Dan di atas semua itu, yang menyedihkan, anak-anak di Gurabunga di tahun 50-an dianggap tak memiliki harapan berarti untuk bisa melintasi nasib melebihi apa yang lazim dicapai laki-laki di desa itu. Usai lulus sekolah, mereka akan kembali ke kebun-kebun cengkih, pala dan lada. Menghabiskan energy di sana dan kembali sebagai laki-laki sukses versi dusun. Achmad memiliki cita-cita besar. Ia ingin menjadi anak-anak muda di pesisir, yang hidup di kota. Mereka bisa memimpin daerah, mampu membuat keputusan yang penting untuk mensejahterakan masyarakat. Mereka berdaya dan dianggap memiliki daya. Achmad kemudian berjuang menebas apa yang telah dianggap tidak mungkin bagi anak-anak muda di dusunnya. Setelah menempuh pendidikan dalam situasi sulit dan melalui perjalanan berliku, akhirnya ia mampu menjadi pemimpin di Tidore. Menjadi walikota sejak 2005-2010. Dan terpilih lagi, 2010-2015. Pesan penting yang ingin disampaikan: Hidup bukan tentang apa yang terjadi atau tersaji tapi bagaimana kita menyikapinya.
Inventaris
# | Inventaris | Perpustakaan | Dapat dipinjam | Status Ada |
1 | 8227/P1/M/2015 | Kantor Pusat | Ya |