Budidaya Ulat Sutera

Keterangan Bibliografi
Pengarang : ISMADI
Pengarang 2 :
Kontributor : -
Penerbit : Indo Literasi
Kota terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 2016
ISBN : 978-602-0869-35-3
Subyek : Pemeliharaan Serangga Ulat Sutera
Klasifikasi : 638 ISM b
Bahasa : Indonesia
Edisi : cet.1
Halaman : vi, 90 hlm. ; 21 cm.
Keyword :
Lokasi :
Jenis Koleksi Pustaka

Buku

Kategori Pustaka

Tidak ada kategori

Abstraksi

Ismadi. Budidaya Ulat Sutera. Yogyakarta: Indo Literasi, 2016. Klasifikasi: 638 Ism B. Subjek: Pemeliharaan Serangga Ulat Sutera. Buku. ISBN: 978-602-0869-35-3.

Ulat sutera pertama kali ditemukan di Cina dengan nama latin bombyx mori yang merupakan salah satu dari sekitar 100 jenis anggota famili Bombycidae yang menghasilkan ulat sutera dan meiliki nilai ekonomis tinggi. Bombyxmori sebagai ras kupu sutera unggul dapat digolongkan menjad beberapa ras menurut asalnya, yaitu: 1.Ras Jepang 2. Ras Cina 3. Ras Eropa 4. Ras Tropik.Budidaya ulat sutera merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni dan dilakuakn dengan tata cara yang benar, sehingga akan menjanjikan keuntungan. Budidaya ulat sutera menghasilkan benang sutera sebagai bahan baku pertekstilan. Untuk membudidayakan ulat sutera yang perlu dipenuhi yaitu ketersediaan pakan yaitu daun murbei. Pohon murbei harus disiapkan atau ditanam setidaknya 4 bulan sebelum memulai budidaya ulat sutera. Modal awal berupa pohon murbei sekitar 8.000 batang untuk sekali tanam (per kotak benih/telur ulat sutera) dan terus berlanjut hingga seterusnya. Satu kota benih/telur ulat berisi 25.000 butir telur bisa menghasilkan 40-50 kg. Siklus ulat sutera mulai dari menetas hingga menjadi kepompong adalah 25 hari. Melihat peluang budidaya ulat sutera yang cukup memuaskan, dengan tingkat resiko yang sanagt kecil sudah sepantasnya jika budidaya ulat sutera menjadi solusi untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

 

 

Inventaris
# Inventaris Perpustakaan Dapat dipinjam Status Ada
1 6544/P1/2017 Kantor Pusat Ya
2 6545/P1/2017 Kantor Pusat Ya
3 6546/P1/M/2017 Kantor Pusat Ya