Buku

Tidak ada kategori

Siapa yang berkuasa: lelali atau perempuan? Pertanyaan ini sama bangkanya dengan pertanyaan mana yang  lebih utama: lelaki atau perempuan? Bagi masyarakat awam, pertanyaan ini sudah terjawab secara cultural. Bahkan dalam bahasa agama, klaim lelaki lebih berkuasa ketimbang perempuan menjadi begitu dominan. “Hawa, perempuan terciptadaru rusuk Adam.”, sergah pedagang tua dalam novella ini.

Tapi benarkah demikian? Posdnicheff, tokoh dalam novella ini menunjukkan fakta berbeda: perempuan menguasai lelaki dengan pakaian dan segala aksesoris mereka yang menggugah hasrat seksual lelaki. Secara kasat mata, perempuan memposisikan diri sebagai obyek yang dinikmati lelaki; lelaki yang memilih perempuan. Namun tanpa disadari, lelaki telah terjebak. Berhenti di titik ini, perempuanlah yang memilih lelaki; berkuasa atas lelaki.

Perdebatan di kereta itu jadi sepanas the yang mereka hirup bersama. Hingga Posdnicheff berkisah, untuk menanggulangi kekalahan lelaki, ia menuntaskan nyawa istrinya di ujung belati, beberapa hari setelah  perempuan itu memainkan bait-bait The Kreutzer Sinata di gedung balai kota. Terang saja, malam itu adalah puncak, dimana istri Posdnicheff berhasil mengalahkan kelelakiian Posdnicheff dengan bersenjatakan pesona tubuhnya, menggaet pelatih biola.

Setragis kisah yang dituturkan, kali pertama terbit tahun 1889, novella ini langsung terkena cekap pemerintah Rusia. Beruntung beberapa catatan dari novella ini berhasil keluar. Saat ini baru;ah diketahui, betapa besar pengaruh novella ini, hingga menginspirasi setidaknya delapan film (terakhir 2008), beberapa music, pementasan, lukisan, tari balet di Rusia, Eropa, Amerika dan Asia.