Buku

Tidak ada kategori

Sejumlah cerita pendek yang terbuhul dalam antologi Perempuan yang Mengawini Keris, karya Wayan Sunarta ini juga terdedahkan dari panggilan penciptaan yang kokoh berpijak di atas warna-lokal, khususnya lokalitas Bali, yang tiada habis-habisnya untuk diselami para seniman, bahkan sastrawan. Ada perempuan yang pasrah dinikahkan dengan sebilah keris karena kekasihnya raib di hari pernikahan yang telah penuh sesak tetamu. Pangkal soal dari pengkhianatan itu adalah ketidakberanian melakukan nyentana, yang jamak dianggap sebagai tarikh mula-mula ketergadaian martabat laki-laki.

Ada perempuan yang mengaku hamil dengan cara tak biasa, membujuk keluarganya untuk satu suara dalam dusta. Ganjilnya, siasat dan muslihat itu tegak diatas itikad luhur: membahagiakan suami. Ada pula yang rela kembali melacur guna membiayai pengobatan penyakit darah yang dideritanya. Kebejatan itu juga terselenggara atas dasar niat mulia: tidak mau membebani suami. Sejumlah cerpen dalam buku ini hendak menyingkap yang terpuji dalam yang tercela, yang terhormat dalam yang bejat, yang luhur dalam yang tak jujur. Lelaku yang sejatiya bertolak belakang itu berjalin-kelindan, berpilin-berpiuh, hingga sukar dipilah kodrat asali masing-masing.