Buku

Tidak ada kategori

Novel Sirkus Ilusi ini ditulis Fandy Hutari di Bandung, Jatinangor, Jakarta, Bekasi, Depok dan Cibinong. Penulis sengaja berpindah-pindah di kota-kota tadi untuk menangkap inspirasi dan menjelajah imajinasi.

Tombak Bumi, pemuda idealis yang ingin berkarier sebagai seorang penulis, harus menerima kenyataan tak sepemikiran dengan Bapaknya yang mengharapkan Bumi bekerja kantoran. Awalnya Bumi terpaksa menjalani apa yang diinginkan Bapaknya, bekerja sebagai editor di sebuah penerbitan buku. Tapi seiring waktu, kata hatinya tetap menginginkan ia menjadi seorang penulis. Dan akhirnya Bumi bergabung dengan sebuah komunitas literasi, Komunitas Lenting.

Banyak hal berubah setelah kepindahan Bumi, sampai-sampai Bumi tak menyadari bahwa dirinya kini tumbuh menjadi seorang yang agresif, pemarah, dan pendendam. Bahkan, kini Bumi tak tahu apa yang sedang terjadi dalam hidupnya.

Apakah yang menyebabkan Bumi menjadi seperti itu? Teman-teman Bumi menganggap Bumi sudah gila karena mereka pernah melihat Bumi bertingkah aneh, seperti berbicara, tertawa dan bercanda sendiri. Padahal Bumi tidak merasa seperti itu.