Tidak ada kategori

Melalui wayang, kita tidak hanya dapat mengetahui kisah yang bersumber dari naskah Ramayana dan Mahabharata, tetapi juga dapat menyerap ajaran-ajaran luhur di balik kisah tersebut serta mengambil saripati ajaran yang tersirat di balik kisah perjalanan hidup tokoh-tokohnya. Dengan menyimak kisah dalam pewayangan Jawa, seorang wanita dapat belajar tentang kearifan hidup. Tidak hanya melulu mengenai kisahnya, namun lebih khusus pada tokoh-tokoh wayang wanita yang dapat mengajarkan keteladanan serta pencerahan hidup, yang dapat memberikan inspirasi dalam mencapai kesempurnaan diri, mampu menjadi insane cerdas dan bijaksana, serta selalu berjuang untuk merealisasikan kesejahteraan keluarga, masyarakat bangsa dan negara melalui tokoh wayang Supraba: Cahaya di lorong Kelam Pria, Ratih: Simbol kerukunan suami istri dan cinta, Uma: Kutukan dan ruwatan, Wilutama: Kutukan dan petaka; dari kutukan Indradi hinga dosa waris Anjani, hitam putih Dewi Sukesi, Trijata: Berbohong demi kemaslahatan, Durgandini: Potret wanita penyabar, Dewi Gangga: Simbol perempuan kejam, sisi gelap-terang Dewi Kunti, Gendari: Ibu Kurawa, Drupadi:Dari permainan dadu hingga Bharatayuda, Srikandi: tokoh emansipasi wanita, Banowati: Antara bojo dan jodho, Sri Widowati dan empat titisannya, dari kesetiaan hingga bela pati serta tokoh-tokoh wanyang wanita, derajad, dan tri brata.