Buku

Tidak ada kategori

Setiap pagi, Aliya bangun lebih awal untuk menyiapkan beberapa makanan yang akan dibawanya ke sekolah. Ya…Aliya sekolah sambil berjualan makanan seperti mie goreng, nasi goreng, risoles dan nasi uduk untuk teman-teman sekelasnya. Itu semua bermula setelah Aliya berserta ibu dan adiknya pindah rumah di dalam gang yang sempit. Hidup Aliya berubah drastic sejak ayahnya dipenjara karena kasus korupsi. Ayahnya divonis penjara selama 10 tahun.

Demi menghindari teman-teman SMP yang mengetahui masa lalunya, Aliya sengaja memilih SMA Buana, sekolah nonfavorit. Ia menekuni hobi memasak dengan berjualan bitterballen yang dititipkannya di kantin sekolah, di tempat bu Peni.  Dan ternyata di SMA Buana tersebut, Aliya justru bertemu dengan Danur, cowok idola satu sekolah yang justru mengejarnya setengah mati. Aliya juga harus menghadapi Vanya, “kuntilanak” paling cantik dan kaya di SMA Buana, yang juga menyukai Danur.

Aliya yang masih memendam marah pada ayahnya, tidak pernah mau ikut menjenguk di penjara bersama ibu dan adiknya, Raya.  Selain menitipkan makanannya ke kantin, ALiya juga sering mendapatkan pesanan dari bu Hilda, wali kelasnya dan juga ibu-ibu di sekitar rumahnya.  Akhirnya Aliya berani untuk menjenguk ayahnya di penjara di temani Danur.