Jurnalisme bencana, bencana jurnalisme
Keterangan Bibliografi
Pengarang | : Ahmad arif |
Pengarang 2 | : |
Kontributor | : - |
Penerbit | : Gramedia Pustaka Utama |
Kota terbit | : Jakarta |
Tahun terbit | : 2010 |
ISBN | : 9789799102362 |
Subyek | : bencana alam |
Klasifikasi | : 904.5 Ahm j |
Bahasa | : Indonesia |
Edisi | : Ed.1, cet.1 |
Halaman | : xix+193 hlm, ilus, 18 cm |
Keyword | : |
Lokasi | : |
Jenis Koleksi Pustaka
Buku
Kategori Pustaka
Tidak ada kategori
Abstraksi
Buku ini juga menyorot tentang siaran televisi yang terlalu “vulgar” terhadap korban bencana, yang menampilkan gambar-gambar korban tanpa sensor. Ini seperti pada kasus mayat-mayat korban gempa di Sumatera Barat yang ditayangkan secara vulgar dan sadis di televisi.
Hasil dari publikasi yang berulang-ulang melahirkan masyarakat sindrom compassion fatigue atau bebal dan tak acuh terhadap berita bencana. Tidak lagi terenyuh pada berita bencana. Pemberitaan yang vulgar menyebabkan warga kehilangan kepedulian terhadap nestapa di belahan dunia lain. Kisah-kisah yang sarat air mata dan darah menjadi berita baik bagi media. Rating dan oplah bisa melonjak begitu media melirik pada tema bencana, perang, kematian. Karena itu pula buku ini mengkritisi peliputan bencana tak berpihak kepada korban, namun hanya memenuhi logika bisnis dan rating media.
Melalui buku ini Ahmad Arif juga menulis berbagai trik meliput di daerah bencana. Misalnya, wartawan yang dikirim ke daerah bencana melengkapi dengan dasar-dasar pengetahuan bertahan di hidup di kawasan bersarana minim. Tidak memaksa mewawancara korban bila mereka menolak. Tidak mencecar korban dengan pertanyaan sulit. Memahami setiap orang di lokasi bencana yang sudah kehilangan harta dan lain-lain berada pada nadir yang gampang marah, lelah, dan trauma.
Inventaris
# | Inventaris | Perpustakaan | Dapat dipinjam | Status Ada |
1 | 13008/P1/2014 | Kantor Pusat | Ya | |
2 | 13009/P1/2014 | Kantor Pusat | Ya | |
3 | 13010/P1/M/2014 | Kantor Pusat | Ya | |
4 | 13011/P1/M/2014 | Kantor Pusat | Ya |