Gajah Mada : Menangkis Ancaman Pemberontakan Ra Kuti
Keterangan Bibliografi
Pengarang | : GAMAL Komandoko |
Pengarang 2 | : |
Kontributor | : - |
Penerbit | : Narasi |
Kota terbit | : Yogyakarta |
Tahun terbit | : 2009 |
ISBN | : 978-979-168-145-2 |
Subyek | : fiksi sejarah |
Klasifikasi | : 813 GAM g |
Bahasa | : Indonesia |
Edisi | : cet.1 |
Halaman | : 296 hlm.; 21 cm |
Keyword | : fiksi sejarah |
Lokasi | : |
Jenis Koleksi Pustaka
Buku
Kategori Pustaka
Tidak ada kategori
Abstraksi
Ra Kuti punya misi khusus. Dia sangat ingin membunuh Raja karena telah menjadi penyebab meninggalnya sang istri dan merusak rumah tangganya.Untuk memuluskan niatnya, Ra Kuti membentuk barisan bawah tanah guna membunuh Sang Prabu Jayanegara. Di satu malam, Ra Kuti dan teman-temannya memaksa masuk Istana. Para senopati perang yang sedang tidur pulas banyak yang menjadi korban keganasan pedang Ra Kuti dan teman-temannya. Tetapi, niat Ra Kuti membunuh Jayanegara tidak kesampaian. Sebab, Jayanegara yang sedang tidur pulas diangkat dan dibawa lari mengungsi oleh Gajah Mada. Kala itu, Gajah Mada yang menjadi komandan pasukan khusus Bhayangkara, dikisahkan didukung 15 prajurit pengawal raja yang masih setia.
Pasukan Bhayangkara merupakan penjaga keamanan raja yang terdiri dari orang-orang sakti dan setia yang terpilih. Anggota Bhayangkara dipilih melalui seleksi ketat. Jayanegara dibawa ke Desa Bedander (ada juga yang menulisnya Desa Badander). Singkat cerita, di tempat persembunyian, tepatnya di rumah Buyut Bedander, seorang pengalasan atau pesuruh meminta pamit hendak ke Majapahit. Karena curiga orang tersebut adalah antek Ra Kuti, Gajah Mada membunuh orang tersebut. Bagi Gajah Mada, keamanan persembunyian Prabu Jayanegara harus dijaga serapi dan serapat mungkin.
Gajah Mada lalu meminta perlindungan kepada para menteri itu untuk menumpas Ra Kuti dan bawahannya. Tidak berapa lama, Ra Kuti dan pasukannya berhasil disingkirkan oleh pasukan Bhayangkara dan para prajurit Majapahit yang setia di bawah pimpinan Gajah Mada. Ra Kuti tewas, Majapahit bisa dikuasai lagi. Setelah Majapahit aman, Prabu Jayanegara pun diboyong kembali ke Istana.
Inventaris
# | Inventaris | Perpustakaan | Dapat dipinjam | Status Ada |
1 | 10860/P1/2014 | Kantor Pusat | Ya | |
2 | 10861/P1/2014 | Kantor Pusat | Ya | |
3 | 10862/P1/M/2014 | Kantor Pusat | Ya | |
4 | 10863/P1/M/2014 | Kantor Pusat | Ya |